Rabu, 23 Juni 2010

Dunia Dongeng Rara

Di sekolah yang masih sepi, aku sedang berjalan di koridor sekolah. Karena masih pagi, wajar saja sekolahnya masih sepi. Aku saja yang memang terbiasa berangkat terlalu pagi. Karena rumah ku jauh dari sekolah dan agar tidak terjebak macet, aku harus berangkat lebih pagi.

Ternyata, aku baru sadar, kalau sekolah di pagi hari ternyata sangat seram, ditambah dengan sejuknya udara di sekitar, menambah merinding tubuh ku. Karen itu lah, aku langsung cepat-cepat berjalan menuju kelas ku yang terletak di pojok sekolah ini. terbayangkan betapa jauh nya kelas ku itu dengan sekolah yang menurut ku sangat besar dan bergedung tua ini.

Setelah sampai kelas, aku langsung mengambil tempat duduk favoritku. Barisan ke 3 urutan ke 2, dekat dengan meja guru, tetapi tidak terlalu dekat. Setidaknya aku masih mendengarkan penjelasan guru dengan jelas pastinya. Dan aku kebetulan bermata min 1, jadi mau tidak mau harus duduk di depan bukan.

Karena gak ada kerjaan, aku langsung saja mengambil novel ku, kebetulan baru di beli kemarin, jadi masih banyak halaman yang belum aku baca. Aku membacanya dengan hati-hati, dan membuka halaman per halaman dengan pelan-pelan. Aku takut novel ini jadi lecek dan akhirnya robek,kan jadinya tidak enak di lihat.

Beberapa menit kemudian, hmm kayaknya lebih tepatnya sudah setengah jam, akhirnya ada juga yang datang. Teman sebangku ku, Laras. Perempuan yang sangat imut, dengan perawakan berbadan kecil dan feminim. Membuat dirinya semakin imut.
“ hai Rara, baru sendiri nih datangnya?”, tanya nya sambil menaruh tasnya di bangku dan langsung duduk di samping ku.
“yah, seperti biasa, pasti selalu aku yang datang pertama.”, jawabku dengan senyum
“coba ya, kamu datang nya telat, pasti dunia sudah terbalik”
“hahaha, tidak juga. Paling kalau aku datang telat, pasti karena kena macet”

Kami akhirnya ngobrol-ngobrol tentang berbagai macam. Tentang kejadian kemarin, dan berbagai hal. Ada yang lucu, ada juga yang serius. Dan tak menyangka, jam sudah menunjukkan jam 6:15, dan anak-anak sudah banyak yang datang.
“ouh iya, kamu udah kerjain PR?”, tanya Laras tiba-tiba
“udah, Matematika kan?”, kataku sambil membuka tas dan mengambil buku tulis Matematika.
“aku ada gak ngeri nih, ajarin dong”
Ya sudah, sini aku ajarin”, kata ku sambil membuka-buka buku tulis. Laras langsung mengambil buku tulisnya.

Beberapa menit aku ajarin Laras, tiba-tiba aku kaget dengan bantingan pintu yang di buka dengan keras, dan ternyata yang datang Antoni, cowok yang sedikit, kalau ku bilang berantakan, karena penampilannya berambut panjang (di sekolah ku boleh berambut sedikit panjang tetapi harus tersisir rapi) dengan gaya yang sedikit di berantakin. Tetapi dengan gaya yang seperti itu, banyak perempuan di sekolah ku yang suka dengan dirinya. Dia juga termaksud cowok popular di sekolah ku, dengan pemain basket yang sangat tangguh, yang membawa nama baik tim basket di sekolahku.

Sesaat, aku melihatnya dari atas sampai bawah, penampilannya sih seperti biasa, tetapi entah kenapa, ada sesuatu di pikiran ku yang berfikir sesuatu. Dia berjalan ke arah ku, dan tiba-tiba dia mengambil bungan mawar dari tasnya. Saat sudah sampai di meja ku, dia lalu bilang “ aku suka sama kamu Rara” dan aku langsung tersenyum. Aku langsung mengambil bunga nya. Anak-anak di kelas ku langsung cie-cie. Dan tiba-tiba saja, ada yang mencolek bahu ku
“ Ra, kamu kenapa? Kok kamu bengong?”, tanya Laras yang ada di samping ku

Aku langsung sadar, aku langsung melihat Antoni yang berjalan menuju bangku belakang. Ya ampun, tadi aku berkhayal lagi ya?
“gak kok, aku gak kenapa-kenapa”, jawab ku kepada Laras.
“kamu aneh ih, apa emang kayak gini ya, penulis cerpen suka bengong-bengong gak jelas gitu?”, tanya Laras kepada ku
“ya enggak lah, lagi pula emangnya tadi aku bengong. Gak kali”

Yah. aku memang suka menulis cerpen. Malah kupikir itu bukan hobi, melainkan pekerjaan sampingan. Padahal perkerjaanku yang satu ini tidak menghasil kan uang sama sekali. Tetapi aku sangat menyukainya.

Karena keseringan menulis cerpen, kadang aku suka berkhayal yang aneh-aneh, pernah aku berkhayal, saat aku melihat orang yang sedang naik gondola untuk membersihkan jendela apartemen, tali gondolanya putus dan orang itu terjatuh dari lantai 12. Untungnya saja, itu tidak benar.

Tetapi karena khayalan itu, aku jadi punya inspirasi buat menulis cerpen. Walaupun aku seperti orang gila, karena kadang khayalan ku itu kelewat batas.

Ternyata waktu sudah menunjukan jam 7:00, dan bel pun berbunyi, tanda jam pelajaran pertama akan di mulai. Dan semua anak-anak pada duduk di tempatnya masing-masing saat Bu Sinta, guru Matematika datang. Dan ku pikir, bakal ada beberapa murid yang bakal di hukum kali ini karena tidak mengerjakan PR. Hey itu bukan khayalan, tetapi itu kenyataan.

++++++++++++++

Saat matahari sudah mulai tinggi, di jam 12:00, saatnya istirahat ke-2. Aku dan Laras mau ke musholah untuk mengerjakan sholat Zuhur. Saat perjalanan menuju musholah, ku lihat Antoni dan teman-temannya sedang bermain basket. Aku melihat Antoni dengan penuh perhatian. Antoni sangat keren di lihat dari sini. Badan nya yang kurus tetapi tidak ceking membuat dirinya semakin menawan. Banyak siswi-siswi yang sedang duduk di pinggir lapangan utnuk melihat Antoni bermain, yah ku pikir begitu.
Lalu, Larah mencolek bahu ku lagi
“ih Rara, daritadi ngapain ngelihatin Antoni?”, tanya begitu
“yah emangnya kenapa? Kan dia lagi main basket”, jawabku
“aneh aja Ra, tadi pagi kamu juga liatin Antoni terus. Kamu suka ya sama dia?”

Pertanyaan itu seperti petir yang menyambar hati ku. Ku rasakan hatiku sedikit ngilu mendengar pertanyaan Laras.
“hmm, kayaknya enggak deh.”, jawab ku seperti itu
“kok pakai kayaknya sih, gak yakin kamu ya?”
“beneran deh Ras, gak suka”

Setelah sampai di musholah, kami menaruh mukena kami di sajadah musholah dan kami pun pergi ke tempat wudhu. Beberapa menit berwudhu, kami pun kembali ke musholah. Setelah tiba di musholah, kami melihat jemaah lelaki sedang sholat. Dan di antara barisan itu ada Antoni. Wah, ku pikir dia tidak sholat, ternyata dia sholat juga.
Kami langsung bergegas memakai mukena masing-masing, dan setelah itu sholat Zuhur di mulai.

Beberapa menit kemudian, kami selesai menjalankan ibadah sholat Zuhur. Kami berzikir sebentar lalu di lanjutkan dengan doa. Setelah selesai semua. Aku melepaskan mukena ku dan merapikan nya. Laras pun juga seperti itu. Di depan kami, jemaah lelaki juga sedang zikir. Kayaknya mereka sholat kusyuk juga ya. Lama banget zikirnya.

Setelah semuanya beres, aku dan Laras keluar. Para anak laki-laki itu juga keluar, termaksud Antoni. Saat mau keluar, para siswa itu berebutan untuk keluar dari musholah. Aku pun tersenggol oleh salah satu dari mereka dan hampir terjatuh. Mengapa hampir? Karena aku langsung saja di pegang oleh Antoni, yang kebetulan tepat berdiri di belakangku.
“kamu hati-hati dong”, kata Antoni langsung mendirikan ku.
“ eh iya-iya…. Aku bakal hati-hati”, kata ku terbata-bata.

Antoni tersenyum kepadaku dan langsung pergi dari musholat. Aku masih terpaku dengan kejadian tadi, sampai Laras mencolek bahu ku (lagi)
“udah yuk ke kantin, mau beli makanan kecil”, ajaknya. Dan aku mengangguk. Kami pun langsung pergi ke kantin dengan cepat karena waktu istirahat sudah mau habis.

++++++++++++

Saat pelajaran Bu Iska, pelajaran IPS. Aku merasa ngantuk sekali. Kenapa sih pelajaran yang aku gak suka selalu di ajarkan siang hari? Kan jadinya tambah gak suka. Dan di saat itu juga, ada pembagian hasil ulangan harian. Bu Iska memanggil nama kami satu-satu, beberapa menit kemudian nama ku terpanggil. Setelah di berikan kertas ulanganku, aku pun kaget. 7,3. uhhh, jelek sekali. Huhuhuhu, kenapa sih nilai IPS ku selalu 7 terus. Padahal kan sudah belajar.

Laras juga tidak kalah jelek nya dari ku. Dia 6,8. Wah, setidaknya ada teman sehidup semati lah. Aku melihat Antoni, nilainya bagus, 9,5. Dia memang paling jago IPS di sekolah ku. Dan aku? Well paling jago Matematika lah.. hahaha
“sekarang ibu mau memberitahu, siapa saja yang akan mendapat kan belajar kelompok”, kata Bu Iska seperti itu. Memang, kalau di kelas ku yang mendapatkan nilai di bawah KKM, akan di beri pembimbing yang juga teman satu kelas dengan kita. Fiuh, untung aku tidak kurang dari KKM.
“Rara Arianti”, panggil Bu Iska. Loh kok nama ku di panggil?
“nanti kamu di ajarin dengan Antoni Derangga ya”, lanjut Bu Iska
“loh bu, emang saya nilainya kurang di KKM?”
“enggak, tetapi nilai kamu selalu 7. saya bosan melihat nilai mu tidak naik-naik”, kata Bu Iska yang di iringin dengan ketawaan anak-anak sekelas.
“nah kalau Larasati Arkana, kamu sama Dewa Astra ya”, kata Bu Iska kepada Laras. Laras hanya mengangguk.

Well, sebenarnya aku seneng karena nanti di ajarin sama Antoni, tapi malunya itu, aku kan malu sama Antoni soalnya aku selalu dapet 7. Tetapi, gak papalah. Kan cuman IPS ini yang jelek.

++++++++++++

Setelah bel berbunyi, tanda saatnya sekolah bubar, tak diduga dan tak diundang pula, hujan turun. Aduh, padahal aku gak bawa payung. Huhuhuhu penderitaan apa lagi ini.

Para murid pada berlari-lari menuju gerbang sekolah. Ada juga yang sudah di jemput pakai jemputannya masing-masing. Ada juga yang pulang pakai mobil dan motor masing-masing. Nah aku? Aku kan naik angkutan umum.

Aku masih berdiri di gerbang sekolah. Sambil berteduh di atapnya. Untung gerbang sekolahnya di buat seperti gardu yang ada atap nya. Bukan aku saja yang menunggu di gerbang, ada juga yang murid-murid lain yang berdiri di samping ku. Laras sudah pulang sih, di jemput sama mama nya. Jadi nya aku sendiri deh. Aku harus menunggu angkot yang lewat, dan sialnya dari tadi angkotnya tidak ada yang lewat-lewat.

Beberapa menit menunggu, tiba-tiba ada motor yang membunyikan klakson di belakangku, aku sangat kaget. Lalu aku melihat ke belakangku, ada motor merah besar, dan yang mengendarainya adalah… Antoni. Wah, ternyata dia kalau ke sekolah pakai motor ya.
“ kok gak pulang, bareng yuk”, ajak Antoni kepada ku.
“loh emangnya kita searah?”,tanyaku kepada nya
“gak sih. Tapi dari pada kamu gak pulang-pulang trus kehujanan. Nih helm sama jaketnya”, kata Antoni sambil memberikan helm dan jaket kepadaku.

Aku pun langsung memakai helm dan jaketnya. Beberapa menit kemudian, motor pun berjalan meninggalkan gerbang sekolah dan melaju ke jalan raya.

+++++++++++

Sekarang aku berada di depan rumah. Aku langsung saja turun dari motor Antoni dan menyerahkan kembali helm dan jaket nya.
“gak mau mampir dulu?”, kata ku berbasa-basi
“gak usah. Udah sore. Mau cepet-cepet pulang”, kata Antoni
“ya udah, aku masuk dulu ya”, aku langsung berbalik badan dan meninggalkan Antoni. Saat berjalan masuk rumah, aku tiba-tiba terpeleset, dan aku hampir saja jatuh. Aku langsung di tahan oleh Antoni yang turun dari motornya.

Wajah kami sempat berdekatan. Aku terkejut, begitu juga Antoni, tetapi tiba-tiba aku sadar kembali.
“kamu kenapa Ra?, diam saja di situ”, tanya Antoni yang masih berdiam diri di motor nya.
Wahh, ternyata tadi aku berkhaya lagi. Aku sekarang sedang berdiri saja. Melihat ke arah Antoni.
“ah.. enggak kok. Gak napa-napa”, jawab ku sambil nyengir.
“ya udah. Aku pulang ya.”, kata Antoni sambil bersiap-siap.

Beberapa menit kemudian, motor Antoni sudah melaju meninggalkan rumah ku. Aku langsung saja masuk ke dalam rumah. Buru-buru masuk kamar. Setelah sampai di kamar, aku langsung membantingkan tubuh ku di kasur. Aku menutup wajah ku dengan tangan. Ya Allah… tadi aku berfikir apa sih. Aku berkhayal terus.

Aku lalu berdiri kembali, mengambil baju ku yang ada di lemari dan mengganti baju seragam ku dengan baju yang ku ambil tadi. Setelah itu, aku langsung tidur kembali. Aku menyelimutin tubuh ku dengan selimut tebal. Sebelumnya, aku menyalakan pendingin ruangan atau AC dulu. Fiuh… lebih tenang.

Beberapa menit kemudian, aku sudah mau memejamkan mata dan lama-lama tubuh ku sudah mulai di selimutin rasa kantuk, dan aku pun tertidur dengan lelap.

+++++++++++++++++++

Wah, ternyata aku tidur lama juga. Aku baru bangun jam 21:00 , padahal tadi aku tidur jam 17:00. wah, menghabiskan setengah jam tidurku selama sehari. Setelah bangun, aku langsung keluar kamar dan berlari menuju ruang makan. Ternyata setelah bangun, aku merasa lapar sekali. Ku buka-buka kulkas yang ada di samping meja makan. Ku cari-cari makanan yang bisa kumakan. Dan yang aku dapat adalah kue tiramisu. Hmm, enak nih buat ganjelan perut.

Setelah mendapatkan tiramisu ku, aku langsung kembali ke kamarku sambil membawa kuenya. Aku menaruh kuenya di meja belajarku, lalu aku membuka laptop ku yang berada di atas meja itu. Aku menunggu loading ngan laptop sambil memakan kuenya. Setelah loading ngan selesai. Aku langsung membuka fili-file cerpen ku. Sudah ada puluhan cerpen yang aku tulis. Aku menulis sejak berumur 11 tahun. Dan sekarang aku sudah berumur 15 tahun, dan duduk dikelas 10 SMA. Well, pengalaman menulis yang cukup lama bukan?

Aku langsung saja membuka cerpen yang belum ku selesaikan. Aku bingung, banyak orang yang katanya cuman sehari untuk menulis cerpen, tetapi seumur hidup aku tidak pernah sehari dalam menulis cerpen. Paling cepat aku menulisnya 2 hari.

Iseng-iseng, aku sekalian saja membuka Yahoo! Massenger. Sebenarnya kalau membuka internet itu mengganggu konsentrasi ku untuk menulis cerpen. Tetapi, kali ini aku tidak terlalu serius untuk mengerjakan cerpen ku. Jadi sekalian saja aku membuka YM (singkatannya).

Wah, ternyata Antoni sedang online. Aku baru pertama kali melihat Antoni online. Biasanya tidak, atau dia memang seringnya online malam. Tahu deh.

Aku biarkan saja dia online. Aku langsung melanjutkan cerpen ku yang tinggal dikit lagi selesai. Setelah beberapa menit berjalan, tiba-tiba ada yang menge-buzz YM ku. Saat ku buka, ternyata Antoni. Langsung saja aku balas.
Rara_Story: kenapa Antoni??
Antoni_Basket: gak cuman buzz aja.. bosan banget di rumah..
Rara_Story: ya sudah kalau bosan kan bisa tidur. Lagi pula kan sudah malam
Antoni_Basket: aku gak bisa tidur.. mendingan chat sama kamu
Rara_Story:ouh hmm… gitu ya..
Antoni_Basket: kenapa? Lagi sibuk ya??
Rara_Story: ah, tidak juga. Lagi bikin cerpen sih
Antoni_Basket: itu berarti lagi sibuk.
Rara_Story: haha, tapi gak papa dong selingan chat sama kamu.
Antoni_Basket: ok deh, lagi ngapain?
Rara_Story: lagi lanjutin cerpen aja
Antoni_Basket: selain itu?
Rara_Story: makan kue..
Antoni_Basket: ouh…

Aku bingung mau jawab apa karena Antoni berhenti bertanya. Ya sudah, aku berhenti chat. Aku lanjutkan cerpen ku kembali. Beberapa menit aku sudah melanjutkan cerpen ku. Lalu tiba-tiba, Antoni kembali menge-buzz ku. Aku langsung membuka kembali percakapan kami
Rara¬¬_Story: ada apa An?
Antoni_Basket: aku mau ngomong
Rara_Story: ngomong apa??
Antoni_Basket: mau ngomong tentang perasaan aku sama kamu

Hah??!! Gak salah. Aku belum membalas chat tan Antoni. Aku tidak berani membalasnya, entah kenapa. Beberapa detik aku tidak membalas, Antoni lalu melanjutkan chatan nya
Antoni_Basket: Ra?, kok gak balas?
Rara_Story: emangnya aku harus balas apa?
Antoni_Basket: yah apa gitu.. respon dikit.
Rara_Story: ya udah, emangnya perasaan kamu sama aku kenapa??

Kali ini Antoni yang tidak balas. Sebenarnya aku sangan menunggu balasan nya. Kan bisa saja, Antoni menyatakan kalau ternyata dia suka sama aku. Bisa saja kan??

2 menit, 5 menit, 10 menit. Dia tidak membalas.sampai aku menunggu setengah jam, dia juga belum balas. Hah, ya sudah lah. Aku langsung men-sign out YM ku, dan me save cerpen ku (belum selesai). Aku langsung me-shut down kan laptop ku dan ku tutup. Setelah itu, aku langsung pergi ke tempat tidur, dan tidur sambil menarik selimut ku. Baru saja aku mau menutup mata, tiba-tiba Handphone ku bernyanyi, tanda ada telepon yang masuk. Aku langsung mengambil HP ku di samping bantal ku dan mengangkat telepon itu
“halo malam”, jawab ku
“halo, hmm ini Rara?”, kata orang di sana, dan kelihatannya laki-laki.
“ iya ini Rara, ini siapa?”
“ini Antoni, kok tadi sign out sih?”
“loh?, yah, kamu gak balas-balas sih”
“ ya maaf.. hmmm udah mau tidur?”
“iya.. aku sudah ngantuk”
“ya udah. Good night aja deh”, dahh..”, kata Antoni di kejauhan sana
“dahhhh”, kata ku membalas
“ ouh iya Ra, I Love You”, kata Antoni yang langsung mematikan komunikasi kami.

Hah?!, tadi dia ngomong apa?, apa aku tidak salah denger? Ya ampun, Ya Allah, tadi dia ngomong apa?? I Love You?. Aduh telinga ku tadi tidak salah dengar kan?

Aku langsung menyelimuti tubuh ku lagi, dan mengambil guling ku. Aku memeluknya dengan erat-erat, sambil memikirkan apa yang di katakana Antoni barusan. Aku sangat berfikir keras, apakah tadi itu kenyataan atau hanya khayalan ku saja?

Aahh, khayalan. Iya. Itu mungkin hanya khayalan ku. Aku sangkin memikirkan apa yang mau di katakana Antoni tadi chat sampai berkhayal yang aneh-aneh. yah, itu hanya khayalan. Aku langsung menutup mata ku dan lama-lama aku merasa sudah masuk ke dunia mimpi. Dan .. dan.. ZZZZZzzzz….

++++++++++++++++

Keesokan harinya, aku merasa sangat mengantuk. Menyesal aku bergadang sampai jam 11 tadi malam. Aku berjalan terhuyung-huyung dari gerbang sekolah ke koridor sekolah. Tetapi, setelah sampai koridor sekolah, banyak sekali anak-anak yang melihati aku, itu membuat rasa kantuk ku hilang. Aku berjalan dengan pelan, tetapi lama-lama aku berjalan dengan cepat, karena sudah merasa risih dengan ini semua. Malah semakin cepat aku berjalan, malah semakin lekat anak-anak melihat ku. Ada yang tersenyum-senyum, ada juga yang seperti orang iri. Kenapa sih ini??

Tiba-tiba dari belakang, ada orang yang mendorongku. Ternyata Laras, dia berlari-lari karena ingin menyusulku. Ya ampun, ini anak kenapa??
“Rara, aduh Ra”, sepatah kata yang keluar dari bibir Laras
“kenapa Ras?”, tanya ku kepadanya
“sumpah Ra, kamu harus cepat-cepat pergi ke kelas, ada kejutan buat kamu”
“kejutan apaan? Sepertinya hari ini aku gak ulang tahun deh..”
“yah nanti kamu juga tahu. Ayo”, kata Laras sambil menarik tangan ku.

Laras berjalan dengan cepat, karena tangan ku dipegang olehnya, aku pun juga ikut berjalan cepat. Setelah tiba di kelas, semua teman sekelas ku sudah pada ngumpul di dalam. Aku dan Laras masuk perlahan ke dalam kelas, di depan kelas ada seorang cowok. Aku tidak tahu siapa, tetapi dari rambutnya, kelihatannya aku mengenalnya
“udah gih sana”, kata Laras sambil mendorongku mendekatin cowok itu.

Aku merasa kaku sekali. Aku maju perlahan-lahan mendekati cowok itu. 2 meter… 1 meter, setelah aku semakin mendekat, cowok itu berbalik badan, dan ternyata dia…. Antoni. Tidak kusangka, ternyata dia. Pantas saja, dari rambutnya sangat khas seorang Antoni. Sedikit panjang dan berantakan. Tetapi itu yang ku suka darinya.

Dia tersenyum melihat diriku. Aku hanya membalas nya dengan tampang bengong, memangnya ada apa sih nih? Apa jangan-jangan…
“gimana?, udah tahu jawabanya?”, tanya Antoni kepada ku.
“maksudnya?”, tanyaku balik kepada nya
“lah, kan kemarin malam aku sudah ngomong sama kamu. Tinggal kamu yang balas”

Aku semakin bingung. Apa yang Antoni katakan kepada ku tadi malam? Aku ingat-ingat. Ouh ya, itu.. tapi bukannya itu cumin khayalan ku saja?
“erkm, gimana?, aku nunggu loh”, kata Antoni sedikit menggoda.
“aku…aku bingung An, aku… akh”, kata ku sambil meninggalkannya. Aku langsung keluar dari kelas. Aku berlari menuju taman belakang sekolah. Taman yang jarang sekali di kunjungi oleh anak-anak, kecuali aku. Aku suka kesini karena tempatnya yang sunyi dan adem. Mungkin karena banyak pohon disini.

Pasti tidak ada seorang pun yang bisa menemukanku di sini. Karena tidak ada satu pun yang tahu kalau aku suka kesini. Biasanya aku kesini sendiri. Jadi, tempat yang cocok lah untuk mengumpat plus berfikir dengan kejadian tadi.

Beberapa menit aku disini, aku melihat jam tangan ku, jam 06:30 pagi. Ternyata aku telat ya tadi datangnya. Padahal biasanya aku sudah datang jam 06:00 pagi. Lalu aku kembali berfikir, merenung dan melamun tentang kejadian tadi. Kali ini bukan khayalan. Aku merasa seperti itu. Tetapi ini kenyataan yang membuat hati ku merasakan senang dan takut. Senang karena ternyata Antoni suka kepadaku, takut karena ini bukan kenyataan. Takut ini adalah khayalan ku yang tidak aku sadari.

Tiba-tiba, bahu ku di tepuk dari belakang oleh seseorang. Aku langsung menoleh kebelakang, ternyata Antoni. Dari mana dia tahu kalau aku ada di tempat ini?, satahuku, tidak ada yang tahu kalau aku suka ketempat ini.
“loh? Kok kamu tahu kalau…”
“aku suka liat kamu diam-diam kesini,jadi ku pikir kamu akan kesini”, kata Antoni yang memutuskan perkataan ku tadi.

Antoni langsung duduk di samping ku. Aku sekarang merasa gemeteran, bercampur dengan deg-deg kan.
“ tadi kenapa kamu lari?”, tanya Antoni dengan lembut, membuat ku tambah gemeteran
“ hmm, aku bingung aja”, jawab ku sambil menundukkan kepala
“ bingung kenapa?, kan tinggal jawab”
“ tapi itu pertanyaan sulit An”, kata ku dengan sewot kepada Antoni. Aku langsung melihat ke arah Antoni. Aku tidak sadar kalau Antoni duduk sangat di sampingku, sampai aku kaget saat menoleh ke dirinya. Aku langsung menunduk kembali.

Aku sedikit kaget saat Antoni menarik tangan ku. Lalu dia berbisik kepada ku
“ Ra, aku tahu, kamu pasti berfikir kalau yang tadi malam aku katakan itu hanya khayalan, tetapi ini bukan khayalan Ra, bukan dunia dongeng yang kamu buat. Ini kenyataan, kenyataan kalau aku suka sama kamu. Aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu Ra”, bisik Antoni di telinga ku.

Aku sempat merinding mendengar perkataan Antoni. Lalu aku melihat Antoni. Aku bingung mau ngomong apa ( bahkan aku bingung mau nulis apa di cerpen ini selanjutnya ) tetapi setelah beberapa menit berdiam, aku pun sudah mantap kan apa yang akan aku katakana.
“ Antoni”, panggil ku kepada Antoni
“ ya?”
“ I LoveYou too”, kata ku sambil tersenyum

Antoni langsung tersenyum dengan lebar. Begitu juga dengan aku. Tanpa di komando, Antoni langsung memelukku dengan erat. Aku sempat menolak, tetapi aku membalasnya dengan pelukan yang sangat erat. Ternyata ini rasanya di peluk dengan lelaki, hangat dan nyaman. Aku semakin erat memeluk Antoni, begitu juga Antoni. Setelah 5 menit kami pelukan, kami melihat satu sama lain.
“ udah yuk ke kelas, nanti ada ulangan”, kata Antoni kepada ku
“ ulangan apaan?”, tanya ku dengan bingung karena memang tidak tahu ada ulangan apa
“ ulangan IPS, sejak kapan sih IPS kalau ulangan mau bilang, yuk, nanti aku ajarin”, kata Antoni sambil berdiri, dengan tangan yang masih menggenggam tangan ku

Aku hanya mengangguk dan ikutan berdiri. Kami pun meninggalkan taman itu. Mungkin taman itu adalah taman terindah buat kita berdua. Karena…. Yah di sini lah kami resmi jadi sepasang kekasih. Hihihi

The End

Selasa, 15 Juni 2010

TWITTER IS OVER CAPACITY!!!

hi guys, gimana kabar kalian?? pasti sangat menyenangkan bukan. but, gw gak merasa senang sekarang, karena situs yang paling gw sukai dan cuman situs ini yang belom tercemar dengan hal-hal aneh, malah OVER CAPACITY mulu!!! apa lagi kalau bukan twitter...


di atas adalah gambar twitter kalau sedang over load. kenapa coba, harus di gambar kan dengan paus yang di jarin trus di angkat sama burung-burung kecil?, ouh gw tahu, itu berarti menggambarkan betapa susahnya twitter kalau tweet nya kebanyakan, sama saja bukan mengangkat paus. mungkin untuk para burung yang ingin kurus, cara ini sangat cocok untuk berolah raga. hahahaha

terus, selama over capacity ini, katanya banyak tweet-tweet yang di hapus langsung oleh pembuat twitter tersebut. ada yang kehapus 1000 tweet, ada yang ke hapus 10000 lebih. tetapi, punya gw gak ilang tuh. gw memprediksi, tweet-tweet yang ilang itu ada alasannya:
1. karena tweetnya sudah melebihi 10000 tweet
2. karena memakai uber twitter

nah, kenapa gw bisa mempredikisi seperti itu, soalnya kebanyakan temen gw hilang karena tweet mereka sudah melebihi 10000 tweet, terus kebanyakan yang di hapus adalah orang yang memakai uber twitter. nah menurut kalian apa?

dan entah kenapa, over capacity ini terjadi setelah kasus video porno ariel dan luna maya, menjadi trending topic pertama di twitter. nah mungkin saja bukan, kalau kita, orang indonesia di tidak bolehkan memainkan twitter karena masalah itu. makanya kalau ngetweet, jangan sembarangan ya..

\

gambar yang di atas, ini menunjukan kalau twitternya ERROR! kenapa ya gambarnya dibuat seperti robot yang putus tangannya? kayaknya twitter juga sedang putus dengan dunia luar. sama kayak gambar di atas

well, itu saja cerita yang mau gw kasih tahu sama kalian semua. semoga kalian enjoy bacanya. bye-bye

salam
Rysha Septi ^_^